Di masa sebelum penjajahan belanda, nama desa Campurdarat adalah desa Rayut Wulung dan ini membuktikan bahwa desa tersebut sudah ada sejak jaman Mataram Kuno atau jaman klasik. Pemerintahan Mataram pada saat itu dipimpin oleh Kanjeng Sultan Agung Hayokro Kusumo dan sat itu lah mereka membuat sendang yang bernama Tirto Prawiro Sari. Sendang itu dipelihara oleh seorang nyai yang bernama Nyai Sendang Sari dan kepala desa saat itu adalah Demang Kadilogo.

                Sumber air tersebut digunakan untuk kebutuhan flora dan fauna serta juga manusia dan kebutuhan untuk irigasi pertanian. . maka dari itu, desa Tjampoerdarat adalah pertemuan hasil bumi dan perairan dari berbagai wilayah untuk dijadikan pusat perdagangan. Desa ini juga mempunyai dataran yang menonjol ke lingkungan rawa-rawa.

                Pada tahun 1890, nama desa Tjampoerdarat sudah ada beserta perangkat desanya. Di masa kemerdekaan, ejaan tersebut disempurnakan menjadi Desa Campurdarat.